Tips Mencegah Mabuk Perjalanan
- Sebelum melakukan perjalanan jauh sebaiknya berdo’a untuk keselamatan dan ketenangan selama di perjalanan, serta pastikan tubuh dalam keadaan prima atau sehat.
- Sebelum berangkat, sebaiknya perut tidak dalam keadaan kosong dan juga tidak kenyang.
- Hindari makan besar, memakan makanan berat yang butuh waktu lama dicerna, mengandung banyak lemak, pedas atau beraroma kuat, dan makanan yang mengandung banyak kuah seperti soto. Isilah perut dengan makanan yang relatif ringan seperti sedikit nasi dengan tempe atau tahu.
- Di dalam kendaraan, usahakan untuk tidak terlalu fokus menatap objek yang dekat misalnya menggunakan gadget dan membaca majalah, sesekali melihat objek-objek jauh di luar kendaraan terutama pada pemandangan bagian depan kendaraan. Benda atau obyek yang berada di kejauhan tidak akan bergerak secepat benda-benda yang berada pada jarak dekat kala mobil melaju. Begitu pun sebaliknya. Bila terlalu sering melihat benda yang cepat bergerak, syaraf pada mata akan dipaksa bekerja secara cepat. Ini menjadi penyebab pusing.
- Pilihlah tempat duduk yang nyaman dan menghadap ke depan kendaraan, misalnya di dekat jendela dan di samping supir. Salah satu penyebab utama mabuk perjalanan, khususnya anak-anak, adalah posisi duduk dan arah pandangan yang salah. Pada umumnya mereka duduk dengan posisi seenaknya dan tidak searah dengan laju kendaraan. Posisi duduk menyamping atau membelakangi arah laju mobil akan cepat memicu rasa mual atau pusing.
- Menghisap permen jahe, mint atau permen jamu.
- Pehatikan dan siapkan tubuh mengikuti arah gerak kendaraan.
- Jangan biarkan kendaraan tertutup, bukalah jendela secukupnya untuk sirkulasi udara dan agar ada terpaan angin, hingga otak terstimulasi bahwa tubuh kita sedang bergerak.
- Fokus dan menikmati musik dari media player sambil memejamkan mata.
- Untuk kendaraan pribadi, berhenti dan beristirahatlah secara teratur setiap 4-5 jam perjalanan.
- Jangan mengkonsumsi makanan berbumbu keras karena bisa menyebabkan gangguan lambung.
- Hindari mencium wewangian (pengharum) kendaraan atau benda-benda yang beraroma tajam (misal durian), karena bisa menimbulkan rasa mual.
- Untuk perjalanan dengan kapal laut, coba anda berada di dek kapal agar dapat menghirup udara segar dan melihat lautan luas.
- Jika membawa anak-anak, untuk mencegah mabuk perjalanan atau ketika mereka merasa mual hendak muntah, berikan segera buah-buahan seperti jeruk, apel, anggur, pear atau pisang. Buah jeruk paling efektif karena aromanya saja bisa mengurangi rasa mual.
- Cegah rasa bosan. Bila laju kendaraan melambat karena jalanan yang padat, lakukan permainan bersama anak-anak untuk menghindari rasa bosan. Pasalnya, kebosanan bisa memicu stres. Sedangkan stres bisa menyebabkan mual atau mabuk perjalanan. Namun, harus diingat, pilih jenis permainan yang aman dan tetap menyenangkan. Tebak-tebakan, menyusun kalimat dalam bahasa asing pada papan scrable, menggambar, atau permainan lainnya yang memerlukan keterampilan atau ketangkasan bisa menjadi pilihan.
- Dan terakhir, tips terbaik saya adalah tidur, untuk itu sebelum berangkat sebaiknya minum jamu yang menyebabkan kantuk dan obat-obatan anti mabuk, bisa juga meminum obat sakit kepala yang dapat menyebabkan kantuk.
Tips Mengatasi Mabuk Perjalanan
Apabila gejala-gejala mabuk perjalanan sudah terjadi:
- Kalau memungkinkan hentikan kendaraan dan beristirahat.
- Bila mual tidak juga reda, coba gerakkan semua jari tangan dan kaki, seperti gerakan mencengkram lalu lepaskan secara berulang-ulang, tujuan dari gerakan ini adalah agar jalan darah ke otak menjadi lancar.
- Bila muntah, bersihkan mulut dari sisa muntahan dengan cara berkumur-kumur dengan air putih.
- Minumlah sedikit air putih atau minuman berkarbonasi atau meminum larutan herbal (jahe-jahean) dan memakan sedikit cracker kering.
- Bernafas secara teratur, melakukan pernafasan perut dengan cara menarik nafas dalam-dalam dan menggembungkan perut, lepaskan melalui mulut perlahan-lahan.
- Mengoles minyak kayu putih di bagian leher dan sekitar dada.
- Apabila kondisinya agak mengkhawatirkan, terutama pada anak-anak (2-5 tahun) seperti yang pernah dialami anak balita saya dengan ciri-ciri keringat dingin yang berlebihan, lemas, nyaris pingsan, sebaiknya hentikan dulu perjalanan.