AGEN FIFORLIF DI SURABAYA

AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, AGEN FIFORLIF DI SURABAYA
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, Indonesia sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar di provinsi tersebut. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kota Surabaya juga merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di Jawa Timur serta wilayah Indonesia bagian timur. Kota ini terletak 796 km sebelah timur Jakarta, atau 415 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di tepi pantai utara Pulau Jawa dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar 350,54 km² dengan penduduknya berjumlah 2.765.487 jiwa (2010). Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila yang berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, adalah kawasan metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Surabaya dilayani oleh sebuah bandar udara, yakni Bandar Udara Internasional Juanda, serta dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Ujung.
Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan Arek-Arek Suroboyo (Pemuda-Pemuda Surabaya) untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah.
AGEN ORIS BREAST CREAM DI SURABAYA, AGEN ORIS BREAST CREAM DI SURABAYA, AGEN ORIS BREAST CREAM DI SURABAYA
Sejarah
Etimologi
Kata Surabaya (bahasa Jawa Kuna: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura / suro (ikan hiu) dan baya / boyo (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya pertempuran tersebut.
Asal-usul Surabaya
Bukti sejarah menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, seperti yang tercantum dalam prasasti Trowulan I, berangka 1358 M. Dalam prasasti tersebut terungkap bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepi sungai Brantas dan juga sebagai salah satu tempat penyeberangan penting sepanjang daerah aliran sungai Brantas. Surabaya juga tercantum dalam pujasastra Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Empu Prapañca yang bercerita tentang perjalanan pesiar Raja Hayam Wuruk pada tahun 1365 M dalam pupuh XVII (bait ke-5, baris terakhir).
Walaupun bukti tertulis tertua mencantumkan nama Surabaya berangka tahun 1358 M (Prasasti Trowulan) dan 1365 M (Nagarakretagama), para ahli menduga bahwa wilayah Surabaya sudah ada sebelum tahun-tahun tersebut. Menurut pendapat budayawan Surabaya berkebangsaan Jerman Von Faber, wilayah Surabaya didirikan tahun 1275 M oleh Raja Kertanegara sebagai tempat permukiman baru bagi para prajuritnya yang berhasil menumpas pemberontakan Kemuruhan di tahun 1270 M. Pendapat yang lainnya mengatakan bahwa Surabaya dahulu merupakan sebuah daerah yang bernama Ujung Galuh.
Versi lain mengatakan bahwa Surabaya berasal dari cerita tentang perkelahian hidup dan mati antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling. Konon setelah mengalahkan pasukan Kekaisaran Mongol utusan Kubilai Khan atau yang dikenal dengan pasukan Tartar, Raden Wijaya mendirikan sebuah keraton di daerah Ujung Galuh dan menempatkan Adipati Jayengrono untuk memimpin daerah itu. Lama-lama karena menguasai ilmu buaya, Jayengrono semakin kuat dan mandiri sehingga mengancam kedaulatan Kerajaan Majapahit. Untuk menaklukkan Jayengrono, maka diutuslah Sawunggaling yang menguasai ilmu sura.
Adu kesaktian dilakukan di pinggir Kali Mas, di wilayah Peneleh. Perkelahian itu berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan berakhir dengan tragis, karena keduanya meninggal setelah kehilangan tenaga.
Nama Śūrabhaya sendiri dikukuhkan sebagai nama resmi pada abad ke-14 oleh penguasa Ujung Galuh, Arya Lêmbu Sora.
Era pra kolonial
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4b/Soerabaja.jpg/200px-Soerabaja.jpg 
Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1934).
Wilayah Surabaya dahulu merupakan gerbang utama untuk memasuki ibu kota Kerajaan Majapahit dari arah lautan, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi kota Surabaya ditetapkan yaitu pada tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap serangan pasukan Mongol. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai SURA (ikan hiu / berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BAYA (buaya / bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Walisongo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di wilayah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, dan diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai wilayah yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30.000 prajurit[2].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Pakubuwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC. Gedung pusat pemerintahan Karesidenan Surabaya berada di mulut sebelah barat Jembatan Merah. Jembatan inilah yang membatasi permukiman orang Eropa (Europeesche Wijk) waktu itu, yang ada di sebelah barat jembatan dengan tempat permukiman orang Tionghoa; Melayu; Arab; dan sebagainya (Vremde Oosterlingen), yang ada di sebelah timur jembatan tersebut. Hingga tahun 1900-an, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja.
Era kolonial
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/Peta_soerabaja_1897.jpg/170px-Peta_soerabaja_1897.jpg 
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897.

Kawasan Jembatan Merah sekitar tahun 1920-an.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/59/Tunjungan_Tempo_Dulu.jpg/220px-Tunjungan_Tempo_Dulu.jpg 
Suasana Jalan Tunjungan sekitar tahun 1930-an.
Pada masa Hindia Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibu kota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik; Sidoarjo; Mojokerto; dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status kotamadya (gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Jawa Timur. Sejak saat itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia Belanda setelah Batavia.
Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Pada tahun 1910, fasilitas pelabuhan modern dibangun di Surabaya, yang kini dikenal dengan nama Pelabuhan Tanjung Perak. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo; Gubeng; Sawahan; dan Ketabang.
Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara tentara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.
Era kemerdekaan
Pertempuran mempertahankan Surabaya
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Peristiwa 10 November
Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6.000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20.000 pasukan Indonesia menolak.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/b/b6/Surabaya_nov_1945.jpg 
Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara R.M. Soerjo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Philip Christison.
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia menjadi marah ketika membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian pada tanggal 26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Soekarno; Wakil Presiden Mohammad Hatta; dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.
Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan para pimpinan RI tersebut meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan Merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby tersebut dan mengerahkan 24.000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang, Brigadir Jenderal Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20.000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940-an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran pada tanggal 10 November 1945 tersebut hingga saat ini dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Era pasca kemerdekaan
Kota yang jalan utamanya dulu hampir berbentuk seperti pita dari jembatan Wonokromo di sebelah Selatan menuju ke Jembatan Merah di sebelah Utara sepanjang kurang lebih 13 km tersebut, di akhir tahun 1980-an mulai berubah total. Pertambahan penduduk dan urbanisasi yang pesat, memaksa Surabaya untuk berkembang ke arah Timur dan Barat seperti yang ada sekarang. Bertambahnya kendaraan bermotor, tumbuhnya industri baru serta menjamurnya perumahan yang dikerjakan oleh perusahaan real estate yang menempati pinggiran kota mengakibatkan tidak saja terjadi kemacetan di tengah kota tapi juga tidak jarang terjadi pula di pinggiran kota. Surabaya telah berkembang jauh dari kota yang relatif kecil dan kumuh di akhir abad ke-19, menjadi kota metropolitan di akhir abad ke-20 dan pada kurun abad ke-21 menjadi salah satu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Kota yang pada kurun abad ke-20 dan awal abad ke-21 dipandang panas dan kumuh ini juga berhasil berubah menjadi salah satu kota metropolitan yang paling tertata di Indonesia dengan kualitas udara terbersih.
Geografi
Surabaya secara geografis berada pada 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 350,54 km² dan lautan seluas 190,39 km².
Geologi
Kondisi geologi Kota Surabaya terdiri dari Daratan Alluvium; Formasi Kabuh; Pucangan; Lidah; Madura; dan Sonde. Sedangkan untuk wilayah perairan, Surabaya tidak berada pada jalur sesar aktif ataupun berhadapan langsung dengan samudera, sehingga relatif aman dari bencana alam. Berdasarkan kondisi geologi dan wilayah perairannya, Surabaya dikategorikan ke dalam kawasan yang relatif aman terhadap bencana gempa bumi maupun tanah amblesan sehingga pembangunan infrastruktur tidak memerlukan rekayasa geoteknik yang dapat menelan biaya besar.
DIMANAKAH AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, DIMANAKAH AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, DIMANAKAH AGEN FIFORLIF DI SURABAYA
Topografi
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di sebelah selatan, serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. Sebagian besar wilayah Surabaya merupakan dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 – 5m SHVP atau 3 – 8 m di atas permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah perbukitan yang terletak di wilayah Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya Selatan (6,52%). Di wilayah Surabaya Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 – 50 m di atas permukaan laut dan di wilayah Surabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang bergelombang. Struktur tanah di Surabaya terdiri dari tanah aluvial, hasil endapan sungai dan pantai, dan di bagian barat terdapat perbukitan yang mengandung kapur tinggi. Di Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas. Kali Mas adalah salah satu dari tiga sungai utama yang membelah sebagian wilayah Surabaya bersama dengan Kali Surabaya dan Kali Wonokromo. Areal sawah dan tegalan terdapat di kawasan barat dan selatan kota, sedangkan areal tambak berada di kawasan pesisir timur dan utara.
Iklim
Surabaya memiliki iklim tropis seperti kota besar di Indonesia pada umumnya di mana hanya ada dua musim dalam setahun yaitu musim hujan dan kemarau. Curah hujan di Surabaya rata-rata 165,3 mm. Curah hujan tertinggi di atas 200 mm terjadi pada kurun Januari hingga Maret dan November hingga Desember. Suhu udara rata-rata di Surabaya berkisar antara 23,6 °C hingga 33,8 °C.
[sembunyikan]Data iklim Surabaya
Bulan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F)
31.8
(89.2)
31.5
(88.7)
31.6
(88.9)
31.4
(88.5)
31.6
(88.9)
31.2
(88.2)
31.3
(88.3)
30.1
(86.2)
32.7
(90.9)
33.4
(92.1)
33.1
(91.6)
31.9
(89.4)
31.8
(89.2)
Rata-rata terendah °C (°F)
24.1
(75.4)
24.2
(75.6)
24.0
(75.2)
24.8
(76.6)
24.1
(75.4)
23.5
(74.3)
23.0
(73.4)
22.5
(72.5)
22.9
(73.2)
23.7
(74.7)
24.1
(75.4)
23.8
(74.8)
23.7
(74.7)
Curah hujan mm (inci)
327
(12.87)
275
(10.83)
283
(11.14)
181
(7.13)
159
(6.26)
101
(3.98)
22
(0.87)
15
(0.59)
17
(0.67)
47
(1.85)
105
(4.13)
219
(8.62)
1.751
(68,94)
Rata-rata hari hujan
17
18
19
15
13
11
7
3
4
5
12
23
147
Sumber: .[3]
Pemerintahan
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemerintahan Kota Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b7/Balai_Kota_Surabaya_Siang.jpg/250px-Balai_Kota_Surabaya_Siang.jpg 
Dasar hukum bagi kota Surabaya adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Surabaya berstatus sebagai kota yang menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur. Wilayah kota Surabaya kemudian dibagi lagi menjadi 31 kecamatan dan 163 kelurahan.
Pemerintah Daerah
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar Wali Kota Surabaya
Secara administratif pemerintahan kota Surabaya dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang membawahi koordinasi atas satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terdiri dari sekretariat daerah kota; staf-staf ahli; sekretariat DPRD kota; dinas-dinas; badan-badan; inspektorat daerah; kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat (termasuk satuan yang setingkat); dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah (termasuk satuan yang setingkat). Seluruh pegawai SKPD merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Selain itu, wali kota Surabaya juga memiliki mitra kerja setingkat lain yang ikut berperan penting dalam pembangunan kota Surabaya yaitu forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) kota Surabaya yang beranggotakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya; Ketua DPRD Kota Surabaya; Panglima Korem 084/Bhaskara Jaya; Panglima Kodim 0830/Surabaya Utara; Panglima Kodim 0831/Surabaya Timur; Panglima Kodim 0832/Surabaya Selatan; Kapolrestabes Surabaya; Kapolres KP3 Tanjung Perak Surabaya; Ketua Pengadilan Negeri Surabaya; Ketua Pengadilan Agama Surabaya; dan Ketua Kejaksaan Negeri Surabaya. Sejak tahun 2005, wali kota dan wakil wali kota Surabaya dipilih langsung oleh warga kota dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya saat ini adalah Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Perwakilan
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya
Partai
Kursi
15
6
5
Description: Lambang PKB PKB
5
Description: Lambang PKS PKS
5
4
Description: Lambang PAN PAN
4
3
2
Description: Lambang PPP PPP
1
Total
50
Sumber: Situs web DPRD Kota Surabaya[4]
Secara konstitusional, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surabaya merupakan lembaga legislatif atau perwakilan rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat Surabaya pada pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 adalah 50 orang yang didominasi oleh PDI Perjuangan (15 kursi); Partai Demokrat (6 kursi); dan Partai Gerindra (5 kursi)[5].[6]. Pimpinan DPRD Kota Surabaya periode 2014-2019 terdiri dari Armuji (Ketua; PDI-P), Ratih Retnowati (Wakil Ketua; Demokrat), Dharmawan (Wakil Ketua; Gerindra), dan Masduki Toha (Wakil Ketua; PKB) yang resmi menjabat sejak 17 September 2014.[7]
Pembagian administratif
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/10/Peta_Kota_Surabaya.jpg/250px-Peta_Kota_Surabaya.jpg 
Peta Pembagian Administratif Surabaya.
Kota Surabaya terdiri atas 31 kecamatan dan 163 kelurahan[8]. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:
Surabaya Pusat
Surabaya Timur
Surabaya Barat
Surabaya Utara
Surabaya Selatan
Perwakilan negara asing
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c3/Gedung_Konjen_AS_Surabaya.jpg/250px-Gedung_Konjen_AS_Surabaya.jpg 
Gedung Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya
Di bawah ini adalah beberapa perwakilan negara asing yang ada di Surabaya:
Konsulat Jenderal
Konsulat
Pertahanan dan keamanan
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/7b/Monumen_Jalesveva_Jayamahe.jpg/200px-Monumen_Jalesveva_Jayamahe.jpg 
Monumen Jalesveva Jayamahe di Pantai Utara Surabaya.
Surabaya merupakan markas besar dari Kodam V/Brawijaya yang merupakan komando kewilayahan pertahanan dari TNI Angkatan Darat di wilayah Provinsi Jawa Timur. Wilayah satuan teritorial Kodam V/Brawijaya di wilayah Surabaya adalah Korem 084/Bhaskara Jaya yang terbagi atas beberapa Kodim, yaitu Surabaya Utara; Surabaya Timur; Surabaya Selatan; Sidoarjo; Gresik; Bangkalan; Sampang; Pamekasan; dan Sumenep. Seluruh Kodim tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa Koramil yang berada di tingkat kecamatan. Kota Surabaya juga merupakan markas besar dari Armada Timur TNI Angkatan Laut yang berpusat di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Armada Timur TNI Angkatan Laut membawahi wilayah laut Indonesia bagian timur. Bumi Marinir terdapat di wilayah Kecamatan Karangpilang, Surabaya.
Markas besar Polda Jawa Timur juga terdapat di Surabaya. Wilayah hukum Polda Jawa Timur yang ada di wilayah kota Surabaya adalah satu kepolisian resor kota besar, yaitu Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya (Polrestabes Surabaya) yang membawahi 23 kepolisian sektor kota, serta satu kepolisian resor yang terdiri dari unsur Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak, yaitu Kepolisian Resor Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan Tanjung Perak (Polres KP3 Tanjung Perak) yang membawahi 5 kepolisian sektor yakni Polsek Asemrowo; Polsek Kenjeran; Polsek Krembangan; Polsek Pabean Cantikan; dan Polsek Semampir.
CARA BELI FIFORLIF DI SURABAYA, CARA BELI FIFORLIF DI SURABAYA, CARA BELI FIFORLIF DI SURABAYA
Kependudukan
Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.765.487 jiwa.[10] Dengan wilayah seluas 350,54 km²,[11] maka kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 7.890 jiwa per km².
Agama
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c9/Masjid_Nasional_Al-Akbar.jpeg/200px-Masjid_Nasional_Al-Akbar.jpeg 
Masjid Al Akbar Surabaya.
Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan merupakan basis warga Nahdlatul 'Ulama yang beraliran moderat. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner Walisongo.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/68/Pagoda-Tian-Ti.jpg/200px-Pagoda-Tian-Ti.jpg 
Kelenteng Sanggar Agung, Kenjeran, Surabaya.
Agama lain yang dianut sebagian penduduk adalah Kristen Protestan; Katolik Roma; Hindu; Buddha; dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya, namun kerukunan umat beragama untuk saling menghormati; menghargai; dan menolong sesamanya cukuplah besar. Hal ini terlihat dari bangunan Masjid Al-Akbar yang merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal, Jakarta. Di Surabaya juga terdapat Masjid Cheng Ho yang terletak di daerah Ketabang yang memiliki arsitektur layaknya kelenteng.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/2/27/Graha_Bethany_Nginden.jpg/200px-Graha_Bethany_Nginden.jpg 
Graha Bethany, Nginden, Surabaya.
Selain itu, di kota ini juga berdiri Gereja Bethany yang merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia, dan gedung Graha Bethany di daerah Nginden, Surabaya yang merupakan salah satu gedung gereja terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu saja, di Surabaya juga banyak terdapat yayasan sosial berasaskan agama, yang bekerja sama dalam berbagai kegiatan bakti sosial. Bahkan ada beberapa wadah kerukunan umat beragama di Surabaya yang sering eksis dalam menyikapi permasalahan sosial agar antar-sesama masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan masyarakat Jawa Timur serta bangsa Indonesia.
Agama lainnya yang ada di Surabaya adalah agama Yahudi. Penganut agama Yahudi umumnya adalah imigran Yahudi asal Irak & Belanda. Hal ini semakin jelas dengan adanya makam khusus orang Yahudi di daerah Kembang Kuning, Surabaya.
Etnis
Suku Jawa adalah suku bangsa asli yang menjadi mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari keraton yang dipandang sebagai sentral kebudayaan Jawa.
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%); Tionghoa (7,25%); Arab (2,04%); dan sisanya merupakan suku bangsa lain seperti Bali; Sunda; Batak; Bugis; Banjar[12]; Manado; Minangkabau[13]; Dayak; Toraja; Ambon; Aceh; Melayu; Betawi; serta warga asing.
Sebagai salah satu kota tujuan pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal pelajar / mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai salah satu pusat perdagangan regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.
Bahasa
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan (Bahasa Ke-Surabaya-an). Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Namun sebagian besar penduduk Surabaya masih menjunjung Tinggi adat istiadat jawa, termasuk penggunaan Bahasa Jawa Halus untuk menghormati orang yang lebih tua atau orang yang baru dikenalnya. Tetapi sebagai dampak peradaban yang maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya, secara tidak langsung telah  mencampuradukkan bahasa asli Surabaya, Ngoko, dan Madura, sehingga diperkirakan banyak kosakata asli bahasa Surabaya yang sudah punah. Beberapa contoh adalah Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklik/Om, Maklik:Bulik/Tante.
TANYA AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, TANYA AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, TANYA AGEN FIFORLIF DI SURABAYA
Perekonomian
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/31/Tanjung_Perak_Surabaya.jpg/250px-Tanjung_Perak_Surabaya.jpg 
Pelabuhan Tanjung Perak, pelabuhan terbesar dan tersibuk di wilayah Indonesia bagian timur.
Letak Kota Surabaya yang sangat strategis berada hampir di tengah wilayah Indonesia dan tepat di selatan Asia menjadikannya sebagai salah satu hub penting bagi kegiatan perdagangan di Asia Tenggara. Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan, dan bisnis di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagai salah satu pusat perdagangan, Surabaya tidak hanya menjadi pusat perdagangan bagi wilayah Jawa Timur, namun juga memfasilitasi wilayah-wilayah di Jawa Tengah, Kalimantan, dan kawasan Indonesia Timur. Surabaya dan kawasan sekitarnya merupakan kawasan yang paling pesat pembangunan ekonominya di Jawa Timur dan salah satu yang paling maju di Indonesia. Selain itu, Surabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Surabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Industri-industri utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan makanan dan agrikultur, elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan. Banyak perusahaan multinasional besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever Indonesia, Pakuwon Group, Jawa Pos Group dan PT PAL Indonesia. Selain itu, Surabaya juga merupakan kota pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Pelabuhan terpenting di Surabaya adalah Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan perdagangan, peti kemas, dan penumpang terbesar kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Di Surabaya juga terdapat Terminal Pelabuhan Teluk Lamong yang merupakan terminal pelabuhan penyangga utama Pelabuhan Tanjung Perak. Terminal Pelabuhan Teluk Lamong ini menjadi green port pertama di Indonesia serta merupakan salah satu terminal pelabuhan tercanggih di dunia di mana seluruh sistem operasinya otomatis dan menggunakan komputer.
Kawasan Pusat Bisnis
Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur dan kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya telah bertransformasi dari pusat kegiatan di wilayah Jawa Timur menjadi pusat penopang perekonomian wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Dalam kurun waktu 2 dekade, Surabaya dan kota-kota satelit di sekitarnya telah mempunyai andil finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan, industri, dan jasanya yang terus berkembang. Hal ini kemudian menyebabkan daya beli masyarakat meningkat dan indeks kepercayaan konsumen yang berkembang pesat. Hal ini tentunya menarik minat investor untuk ikut andil dalam perubahan wajah kota, sehingga mendorong munculnya "Kawasan Bisnis Terpadu" / Central Business District (CBD) sebagai pusat-pusat kegiatan bisnis di Surabaya. Kawasan bangunan tinggi (highrise building) berada di sekitar Jalan Tunjungan, Basuki Rachmat, Darmo, Mayjend Sungkono, H.R. Muhammad, dan Ahmad Yani, sedangkan kawasan industri di Surabaya di antaranya adalah Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Karangpilang dan Margomulyo. Berikut ini adalah beberapa kawasan CBD yang termasuk ke dalam kawasan emas di kota Surabaya:
Kawasan Pusat Bisnis Surabaya Pusat
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/f2/Tugu_Pahlawan_Surabaya_Cityscape.jpg/600px-Tugu_Pahlawan_Surabaya_Cityscape.jpg
Kawasan Surabaya Pusat dan Tugu Pahlawan
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/1/16/Basuki_Rahmat_Surabaya.jpg
Pemandangan Jalan Basuki Rachmat di malam hari
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/50/Surabaya_skyline_night.jpg/600px-Surabaya_skyline_night.jpg
Kawasan CBD Surabaya Pusat di malam hari
Kawasan ini terletak di sekitar Jalan Basuki Rachmat, Jalan Embong Malang, dan Jalan Bubutan. Kawasan ini telah berkembang sebagai pusat bisnis di wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur sejak 3 dekade lalu dan menjadi salah satu jantung utama kegiatan bisnis dan perdagangan di Surabaya. Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah Wisma BRI Surabaya, Hotel Bumi Surabaya, Wisma Dharmala Surabaya, The Peak Residence, Sheraton Hotel, dan lain sebagainya.
Kawasan Pusat Bisnis Surabaya Barat
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c5/Surabaya_Barat.jpg/600px-Surabaya_Barat.jpg
Kawasan CBD Surabaya Barat di malam hari
Kawasan ini terletak di sekitar Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Adityawarman, Jalan H.R. Muhammad, dan Jalan Bukit Darmo. Kawasan ini berkembang sebagai pusat bisnis baru di Surabaya sejak tahun 1990-an. Dahulu, kawasan ini dikenal sebagai salah satu kawasan mati yang tidak berkembang di wilayah Surabaya. Namun, saat ini telah berkembang sebagai salah satu kawasan pusat bisnis dan perdagangan yang paling pesat perkembangannya di wilayah Jawa Timur dan Indonesia bagian timur, dengan berdirinya highrise building dan perumahan-perumahan elite yang tertata rapi di kawasan ini. Beberapa ciri khas bangunan yang ada di kawasan ini di antaranya adalah Adhiwangsa Apartment, Waterplace Residence, Puri Matahari, Beverly Park Apartment, The Via & The Vue Apartment, Ciputra World Hotel, Puncak Permai Apartment, Rich Palace Hotel, dan lain sebagainya.
Pariwisata
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/7d/Taman_Harmoni_Surabaya.jpg/250px-Taman_Harmoni_Surabaya.jpg 
Taman Harmoni, Keputih, Surabaya.
Surabaya memiliki beragam destinasi wisata yang menarik. Kebanyakan destinasi wisata di kota ini erat kaitannya dengan sejarah penyebaran agama Islam di tanah Jawa, serta perjuangan nasional Indonesia. Selain itu, Surabaya juga memiliki wisata alam yang menarik, di antaranya adalah Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Pantai Kenjeran. Surabaya juga dikenal sebagai kota tempat singgahnya wisatawan mancanegara yang akan berwisata di wilayah Malang Raya, Gunung Bromo, maupun Gunung Ijen.
MAP AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, MAP AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, MAP AGEN FIFORLIF DI SURABAYA
Alam
  • Ekowisata Mangrove Wonorejo
  • Pantai Kenjeran, di Kenjeran
Sejarah
Religi
Wisata keluarga
  • Ciputra Waterpark
  • Jalan Tunjungan
  • Kebun Bibit Surabaya
  • Kebun Binatang Surabaya
  • Pasar Buah Peneleh
  • Pasar Bunga Bratang
  • Patung Buddha Empat Wajah, di Sukolilo
  • Patung Joko Dolog
  • Rumah Batik
  • Taman Bungkul
  • Taman Harmoni
  • Taman Remaja Surabaya
Akomodasi
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar hotel di Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/9d/Hotel-majapahit-surabaya.jpg/200px-Hotel-majapahit-surabaya.jpg 
Hotel Majapahit (d/h Hotel Oranje/Yamato) Surabaya.
Sarana akomodasi di Surabaya terdapat beragam mulai hotel berbintang, apartemen, hingga losmen yang tersebar di seluruh penjuru kota. Salah satunya adalah Hotel Majapahit yang merupakan salah satu hotel bersejarah di Indonesia di mana terjadi peristiwa Insiden Bendera.
Ritel
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar pusat perbelanjaan di Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/bc/Ciputra_World_streetscape.jpg/210px-Ciputra_World_streetscape.jpg 
Ciputra World Surabaya
Surabaya memiliki banyak pusat perbelanjaan mulai dari pusat perbelanjaan modern (mal), pusat grosir, hingga pasar modern dan tradisional. Pusat perbelanjaan modern ternama di antaranya adalah Ciputra World Surabaya, Tunjungan Plaza, Pakuwon Trade Center dan Supermal Pakuwon Indah (berada dalam satu gedung), Lenmarc, EastCoast Center (mal bernuansa marina yang terdapat di Pakuwon City, Surabaya Timur), Galaxy Mall, Golden City Mall, Bubutan Golden Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (SuToS), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan Plaza Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza, serta The Empire Palace, yang merupakan wedding mall pertama di Indonesia, dan pusat perbelanjaan modern lain yang tersebar di Surabaya. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama di antaranya Pasar Turi, Pasar Atum, Kapas Krampung Plaza, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo, serta pasar-pasar tradisional lainnya yang juga tersebar di Surabaya. Setiap tahun pada bulan Mei (tanggal 1 hingga 31 Mei), pemerintah kota yang bekerjasama dengan mal di Surabaya, menyelenggarakan Surabaya Shopping Festival (SSF), yaitu diskon besar-besaran pada setiap pusat perbelanjaan / mal yang ada di Surabaya. Beberapa pusat perbelanjaan yang ada di Surabaya adalah:
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/ed/Tunjungan_Plaza_Surabaya.jpg/220px-Tunjungan_Plaza_Surabaya.jpg 
Tunjungan Plaza.
PETA LOKASI AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, PETA LOKASI AGEN FIFORLIF DI SURABAYA, PETA LOKASI AGEN FIFORLIF DI SURABAYA
Lanskap kota
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d3/Pemandangan_Kota_Surabaya.jpg/650px-Pemandangan_Kota_Surabaya.jpg
Pemandangan pusat kota Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/11/Pemandangan_Kota_Surabaya_2.jpg/250px-Pemandangan_Kota_Surabaya_2.jpg 

Panorama wilayah pusat kota Surabaya dan pegunungan Arjuno-Welirang di kejauhan.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/08/Surabaya_and_Arjuno_Welirang_Penanggungan.jpg/220px-Surabaya_and_Arjuno_Welirang_Penanggungan.jpg 

Panorama wilayah Surabaya Timur dengan latar belakang kompleks pegunungan Arjuno-Welirang dan Penanggungan.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/a1/Bromo-Tengger-Semeru_and_South_Surabaya.jpg/220px-Bromo-Tengger-Semeru_and_South_Surabaya.jpg 

Panorama wilayah Surabaya Selatan dengan latar belakang kompleks pegunungan Bromo-Tengger-Semeru.
Arsitektur
Description: ! Informasi lebih lanjut: Daftar gedung tertinggi di Surabaya
Arsitektur di Surabaya adalah percampuran antara pengaruh kolonial, Asia, Jawa, modern, dan post-modern. Di Surabaya masih banyak dijumpai bangunan peninggalan era kolonial yang masih berdiri kokoh hingga saat ini, seperti Hotel Majapahit (d/h Hotel Oranje) dan Kantor Pos Besar Surabaya. Sebagai sebuah kota yang relatif tua di Indonesia dan Asia Tenggara, kebanyakan bangunan masa kolonial di Surabaya dibangun sekitar kurun abad ke-17 hingga awal abad ke-20. Bangunan-bangunan ini menunjukan gaya Belanda / Eropa pada abad pertengahan.
Sebelum Perang Dunia Kedua, di sekitar pusat kota lama Surabaya terdapat banyak bangunan-bangunan rumah toko, yang kebanyakan bertingkat dua. Rumah-rumah toko ini terinspirasi dari tradisi Eropa dan Tionghoa Peranakan. Walaupun sebagian telah dibongkar untuk pembangunan baru, masih banyak bangunan-bangunan lama yang dipertahankan sebagai cagar budaya dan ikon kota, yakni di sekitar wilayah Jalan Kembang Jepun, Jalan Karet, Jalan Gula, Jalan Slompretan, dan Jalan Rajawali.
Pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, pusat perkembangan arsitektur kota Surabaya hanya terpusat di wilayah Jembatan Merah, dan sekitarnya, namun perkembangan globalisasi yang pesat, telah menjadikan perkembangan arsitekur telah merata di seluruh penjuru kota.
Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, bangunan bergaya modern dan post-modern semakin bermunculan di Surabaya. Seiring dengan perkembangan ekonomi, bangunan-bangunan seperti ini terus berkembang di Surabaya hingga sekarang. Pada era 2010-an, Surabaya telah menjadi wilayah bagi bangunan-bangunan tinggi di wilayah Indonesia bagian timur, seperti The Peak Residence dan One Icon Residence (200 meter).
Lingkungan
Taman
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c6/Taman_Surya_Surabaya.jpg/300px-Taman_Surya_Surabaya.jpg 
Taman Surya di malam hari.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/1/12/Taman_Bungkul_Sby.jpg/300px-Taman_Bungkul_Sby.jpg 
Surabaya merupakan salah satu kota terbersih di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya taman-taman kota yang rindang di hampir setiap sudut kota yang dilengkapi dengan air mancur yang indah. Taman kota di Surabaya di antaranya Taman Bungkul, Taman Harmoni, Taman Pelangi, Taman Surya, Taman Mundu, Taman Buah Undaan, Taman Jayengrono, dan sebagainya. Salah satu taman di Surabaya, Taman Bungkul, pada tahun 2013 mendapat penghargaan The Asian Townscape Award 2013 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai taman terbaik di Asia karena fasilitasnya yang sangat lengkap dan terpadu yaitu mulai kawasan ekonomi (sentra PKL), kawasan terbuka hijau, taman, kawasan disabilitas, internet (Wi-Fi) gratis, serta penataan taman yang baik.
Penghargaan
Kota Surabaya sangat berprestasi dalam bidang lingkungan. Kota ini telah meraih banyak penghargaan dalam bidang lingkungan hidup dan tata kotanya baik dalam skala nasional maupun internasional. Penghargaan yang berhasil diterima Surabaya di antaranya adalah adipura, adipura kencana, adiwiyata, wahana tata nugraha, dan sebagainya. Piala adipura yang pernah diterima Surabaya yaitu pada kurun tahun 1980-an dan 1990-an selama beberapa kali, piala adipura kencana kategori kota metropolitan terbersih pada kurun 1990-an dan pada kurun tahun 2006 hingga 2014 sebanyak sembilan kali berturut-turut, serta piala adipura paripurna pada tahun 2016. Kota ini juga beberapa kali memperoleh penghargaan dari pemerintah pusat sebagai salah satu kota besar dengan kualitas udara terbaik di Indonesia. Surabaya pada tahun 2012 pernah meraih penghargaan "kota terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik" oleh Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan. Surabaya juga pernah memperoleh penghargaan ASEAN Environmentally Sustainable City Award atau "kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik se-ASEAN" pada tahun 2011 dan 2014. Namun, terlepas dari itu, tidak sedikit kawasan di Surabaya yang masih terlihat kurang tertata, terutama di daerah Surabaya Selatan dan Surabaya Utara. Hal ini menjadi perhatian pemerintah kota untuk menata kembali lingkungan kawasan tersebut.
JUAL FIFORLIF DI SURABAYA, JUAL FIFORLIF DI SURABAYA, JUAL FIFORLIF DI SURABAYA
Pendidikan
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/01/Universitas_Airlangga_Surabaya.jpg/200px-Universitas_Airlangga_Surabaya.jpg 
Gedung Kampus C Universitas Airlangga, salah satu universitas negeri di Surabaya.
Surabaya merupakan salah satu kota tujuan pendidikan di Indonesia. Ribuan siswa maupun mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia mengenyam pendidikan di kota ini. Di kota Surabaya terdapat berbagai macam tingkatan pendidikan, mulai dari pendidikan anak usia dini yaitu kelompok bermain, hingga pendidikan tinggi yaitu akademi, institut, politeknik, sekolah tinggi, hingga universitas. Beberapa universitas dan institut negeri ternama yang ada di Surabaya adalah Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Di Surabaya juga terdapat beberapa sekolah atau instansi pendidikan swasta yang ternama, di antaranya adalah PPPK Petra; Tarakanita; dan lain sebagainya.
Sekolah menengah pertama negeri
Sekolah menengah atas negeri
Sekolah menengah kejuruan negeri
Sekolah menengah pertama swasta
Beberapa sekolah menengah pertama swasta di Surabaya di antaranya adalah:
Sekolah menengah atas swasta
Beberapa sekolah menengah atas swasta di Surabaya di antaranya adalah:
Sekolah menengah kejuruan swasta
Beberapa sekolah menengah kejuruan swasta di Surabaya di antaranya adalah:
  • SMK 17 Agustus 1945 Surabaya
  • SMK 45 Surabaya
  • SMK Kristen Petra Surabaya
  • SMK Muhammadiyah 1 Surabaya
  • SMK Muhammadiyah 2 Surabaya
  • SMK Wijaya Putra Surabaya
Perguruan tinggi negeri
Perguruan tinggi swasta
Kebudayaan
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/7/73/Ludrukiramabudaya.jpg/250px-Ludrukiramabudaya.jpg 
Ludruk Irama Budaya, salah satu grup kesenian ludruk di Surabaya.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/ed/Kartolo-cs.jpg/250px-Kartolo-cs.jpg 
Kartolo CS merupakan grup kesenian ludruk ternama asal Surabaya.
Kebudayaan Jawa di Surabaya memiliki ciri khas dibandingkan dengan daerah lainnya, yakni karakteristiknya yang lebih egaliter dan terbuka. Surabaya dikenal memiliki beberapa kesenian khas, yaitu:
  • Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
  • Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
  • Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor
Selain kesenian di atas, budaya panggilan arek atau rek (panggilan khas Surabaya) juga menjadi ciri khas yang unik. Di samping itu, di Surabaya juga dikenal panggilan khas lainnya, yakni Cak untuk laki-laki dan Ning untuk perempuan. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.
Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. Festival Seni Surabaya ini diadakan setiap satu tahun sekali di bulan Juni dan biasanya bertempat di Balai Pemuda.
Selain kebudayaan Jawa, sebagai kota yang mengalami perkembangan pesat, di Surabaya juga terjadi pencampuran beragam kebudayaan dari Madura, Islam, Arab, Tionghoa, dan lain sebagainya.
Kesehatan
Di Surabaya, terdapat rumah sakit yang dikelola berbagai pihak baik pemerintah daerah, hingga swasta. Beberapa rumah sakit di Surabaya bahkan mendapat sertifikat ISO. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) juga tersebar di seluruh Surabaya. Di beberapa titik kota Surabaya juga terdapat beberapa klinik pengobatan herbal dan tradisional untuk pengobatan dengan bahan-bahan alami. Berikut beberapa rumah sakit ternama yang ada di Surabaya:
Olahraga
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/5/53/Gelora_bung_tomo_surabaya.jpg/291px-Gelora_bung_tomo_surabaya.jpg 
Di Surabaya terdapat beberapa klub olahraga, di antaranya adalah:
Cabang olahraga yang berkembang pesat di Surabaya di antaranya adalah sepak bola, basket, bulu tangkis, tennis, voli, renang, dan lain sebagainya. Surabaya memiliki tiga stadion besar yaitu Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang berkapasitas 55.000 penonton dan merupakan salah satu stadion terbesar di Indonesia, Stadion Gelora 10 November atau yang lebih dikenal dengan Stadion Tambaksari yang berkapasitas 35.000 penonton, serta Gelora Pantjasila (EYD: Pancasila) yang berkapasitas 5.000 penonton. Even olahraga besar yang pernah diselenggarakan di Surabaya antara lain adalah PON VII dan PON XV. Pada tahun 2021, Surabaya juga menjadi tuan rumah Asian Youth Games IV.
Pelayanan publik
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM mampu memasok air bersih hampir ke seluruh wilayah Surabaya. Di Surabaya terdapat beberapa sungai yang digunakan sebagai air baku untuk kebutuhan air bersih. Pintu air yang terdapat di beberapa sungai di Surabaya juga digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga kota. Untuk pelayanan kebutuhan listrik di Surabaya yaitu dilayani oleh PT PJB yang kantor pusatnya juga berada di Surabaya. Dalam hal pelayanan publik administrasi di Surabaya, pemerintah kota telah mengadopsi sistem pelayanan publik berbasis elektronik, misalnya menyediakan sistem PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk mempercepat layanan perizinan di Surabaya. Selain PTSP, sistem perizinan secara online juga diterapkan oleh pemerintah kota untuk efisiensi dalam perizinan, sehingga warga tidak perlu mengantre dalam memperoleh perizinan di Surabaya. Beberapa penghargaan berhasil diterima Surabaya dalam hal pelayanan publik, seperti Future Government Awards 2013 di 2 bidang sekaligus yaitu data center dan inklusi digital menyisihkan 800 kota di seluruh Asia-Pasifik.
Transportasi
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/a7/Suramadu.jpg/300px-Suramadu.jpg 
Jembatan Suramadu pada sore hari.
Darat
Jalan raya
Surabaya merupakan pusat transportasi darat di bagian timur pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Surabaya terhubung dengan beberapa jalan nasional, yaitu Rute 1 dengan rute Merak-Banyuwangi dan Rute 15 dengan rute Yogyakarta-Surabaya. Surabaya juga dihubungkan dengan beberapa jalan provinsi yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya di Jawa Timur. Jalan tol yang terhubung dengan Surabaya adalah ruas Surabaya-Gresik yang menghubungkan Surabaya dengan Gresik serta wilayah pantai utara Jawa, Surabaya-Porong-Gempol yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian selatan, serta Waru-Bandara Juanda yang menghubungkan Surabaya dengan Bandara Internasional Juanda. Ruas Surabaya-Porong dan Porong-Gempol terhubung dengan ruas Gempol-Pandaan dan akan terhubung dengan ruas Gempol-Pasuruan dan Pandaan-Malang. Ruas Pandaan-Malang akan menghubungkan Surabaya dengan Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur serta wilayah Jawa Timur bagian selatan, sedangkan ruas Gempol-Pasuruan menghubungkan Surabaya dengan wilayah Tapal Kuda di Jawa Timur. Jalan tol yang dalam waktu dekat akan segera terhubung dengan Surabaya adalah ruas Surabaya-Mojokerto dan Kertosono-Mojokerto yang akan terhubung dengan ruas Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Mataraman atau Jawa Timur bagian barat serta Provinsi Jawa Tengah.
Untuk menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya yang berada di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun) yang berada di Kelurahan Tambaklangon, Kecamatan Asemrowo, Kota Surabaya.
Terminal Purabaya
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Terminal Purabaya
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar wilayah Kota Surabaya (lebih tepatnya terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo). Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Tambak
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Terminal Tambak
Terminal Bus Tambak atau lebih populer dengan nama Terminal Osowilangun, melayani rute jarak dekat dan menengah lintas utara pulau Jawa. Terminal ini berada di bagian barat Kota Surabaya, tepatnya di wilayah perbatasan antara Kecamatan Asemrowo dan Kecamatan Benowo.
Angkutan massal cepat
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/4/4d/Monorel_Surabaya.jpg/220px-Monorel_Surabaya.jpg 
Desain Monorel Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/e6/Trem_Surabaya.jpg/220px-Trem_Surabaya.jpg 
Desain Trem Surabaya
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/f/fd/Rute_AMC_Surabaya.jpg/220px-Rute_AMC_Surabaya.jpg 
Rencana rute AMC Surabaya.
Di Surabaya direncanakan pembangunan sistem angkutan massal cepat (AMC) / mass rapid transit (MRT). Bentuk AMC Surabaya adalah berupa monorel dan trem. Pemerintah Kota Surabaya juga merencanakan penerapan sistem ERP (Electronic Road Pricing) yaitu sistem jalan berbayar agar para pengendara kendaraan pribadi beralih ke sistem AMC. Pengadaan AMC tersebut bertujuan agar Surabaya terhindar dari kemacetan yang terus terjadi. Rute Monorel di Surabaya yang direncanakan adalah Sentra Bulak-PTC (Pakuwon Trade Center), sedangkan rencana rute Trem di Surabaya adalah Terminal Joyoboyo-Jalan Panglima Sudirman. Lokasi depo Monorel adalah Keputih dan lokasi depo Trem adalah Koblen. Pengembangan sistem AMC ini merupakan pembiayaan dari APBN dan swasta.
Kereta api
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani, Argo Anggrek). Jalur kereta api lainnya di Surabaya adalah jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sri Tanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan), Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (Gaya Baru Malam Selatan), Surabaya-Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya), dan kereta rel diesel SAKK-Porong (kereta api Delta Ekspres). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta api kelas ekonomi (kawula alit). Selain itu, juga terdapat kereta api kelas bisnis dan kereta api kelas eksekutif. Pemerintah pusat juga merencanakan pembangunan jalur kereta cepat yang menghubungkan antara Jakarta-Bandung-Surabaya yang akan mempersingkat waktu antara Jakarta-Surabaya dari 16 jam hingga menjadi 3 jam saja.
Transportasi umum regional
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/8/82/Komuter_Surabaya_Sidoarjo.jpg/200px-Komuter_Surabaya_Sidoarjo.jpg 
Kereta komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo.
Untuk angkutan skala regional, terdapat kereta komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, dan Surabaya-Mojokerto. Saat ini juga tengah dipersiapkan jalur kereta komuter lintas dalam kota yang menghubungkan Benowo-Perak-Waru. Selain komuter, pemerintah pusat juga berencana membangun jalur kereta rel listrik yang dinamai KRL Gerbangkertosusila yang menghubungkan Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.
Transportasi umum dalam kota
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/b1/Angguna_Surabaya.jpg/200px-Angguna_Surabaya.jpg 
Angguna, transportasi umum khas di Surabaya.
Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota, angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), becak, serta becak motor. Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah, serta beberapa jasa sewa mobil yang banyak tersedia di kota ini sebagai pilihan lain dalam berkeliling ke seluruh penjuru kota.
Sungai
Di Surabaya, terdapat angkutan perahu yang melintasi Kali Mas / Sungai Mas yang tersebar di titik-titik pusat kota dan digunakan sebagai pariwisata.
Laut
Pelabuhan Tanjung Perak melayani penumpang dengan jalur kapal feri Surabaya-Banjarmasin dan Surabaya-Makassar. Tanjung Perak juga memiliki pelabuhan penumpang modern yang dilengkapi dengan 2 buah garbarata untuk kapal. Tanjung Perak menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini. Pelabuhan Tanjung Perak juga memiliki dermaga yang dapat melayani kapal pesiar baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Antara Pulau Jawa dengan Pulau Madura, selain melalui Jembatan Suramadu, juga dapat melalui Pelabuhan Ujung yang terletak di sebelah Pelabuhan Tanjung Perak dengan jalur kapal feri Ujung-Kamal.
Udara
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bandar Udara Internasional Juanda
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/eb/Juanda_Airport_Apron.jpg/250px-Juanda_Airport_Apron.jpg 
Bandara Internasional Juanda merupakan salah satu bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia.
Bandar Udara Internasional Juanda adalah sebuah bandar udara internasional yang terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Bandara ini terletak 20 km sebelah selatan pusat kota Surabaya dan melayani arus penerbangan untuk wilayah Surabaya serta Gerbangkertosusila dan sekitarnya.
Secara geografis, Bandara Internasional Juanda tidak terletak di dalam area Kota Surabaya, tetapi terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. Miskonsepsi terjadi pula pada beberapa bandara yang melayani kota-kota besar di Indonesia yang lain, seperti Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Akan tetapi oleh otoritas penerbangan internasional (IATA dan ICAO), bandara-bandara seperti ini tetap diakui sebagai bandar udara yang melayani arus mobilitas penerbangan kota besar dan wilayah metropolitan yang berada dalam jangkauannya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I.
Pembangunan terminal baru Bandara Juanda seluas 51.500 m² dimulai sekitar tahun 2005 menggantikan terminal lama yang hanya seluas 28.088 m² dan telah digunakan sejak 1964. Terminal baru memiliki 11 airbridge atau garbarata. Terminal ini sudah dioperasikan mulai dari tanggal 7 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Terminal ini terdiri dari tiga lantai. Kini gedung terminal ini disebut dengan Terminal 1 pasca beroperasinya terminal 2 pada 2014.
Bekas terminal lama bandara Juanda yang telah dibongkar digunakan untuk pembangunan terminal 2 Bandara Juanda seluas 49.500 m² yang dimulai sejak 2011 hingga dioperasikan pada tahun 2014. Total Bandara Juanda terdiri atas dua terminal. Terminal 1 digunakan untuk penerbangan dalam negeri, sedangkan terminal 2 digunakan untuk penerbangan luar negeri serta seluruh layanan penerbangan maskapai Garuda Indonesia. Terminal 1 memiliki 11 garbarata, sedangkan terminal 2 memiliki 6 garbarata, sehingga total garbarata di Bandara Juanda berjumlah 17 buah. Terminal 1 dapat menampung sekitar 7 juta penumpang, sedangkan Terminal 2 menampung sekitar 6,5 juta penumpang, sehingga kapasitas Bandara Juanda saat ini dapat menampung sekitar 14 juta penumpang. Dalam waktu dekat juga akan dimulai pembangunan terminal 3 Bandara Juanda dan landasan pacu baru untuk mengurai kepadatan yang sering terjadi di bandara ini.
Kebanyakan penerbangan di Bandara Juanda sudah menggunakan airbridge / garbarata, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik dan charter.
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal Purabaya dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan Terminal 1, sistem transportasi tersebut mulai beroperasi.
Infrastruktur
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/66/Jembatan_Kenjeran_Surabaya.jpg/300px-Jembatan_Kenjeran_Surabaya.jpg 
Hingga tahun 2009, pertumbuhan panjang jalan di Surabaya hanya sekitar 0,01% per tahun. Hal ini tidak sebanding dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai sekitar 7 - 8% setiap tahunnya. Kemacetan yang terjadi di Surabaya dipicu oleh pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Untuk mengurangi kemacetan tersebut, pemerintah kota telah membangun banyak ruas jalan baru, di antaranya pembangunan jalur lambat (frontage road) jalan Ahmad Yani yang terbagi atas sisi timur dan barat masing-masing sepanjang 4 km. Jalur lambat ini direncanakan akan tembus hingga kawasan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/9b/Jalan_MERR_Surabaya.jpg/200px-Jalan_MERR_Surabaya.jpg 
Jalan Lingkar Dalam Timur Surabaya (MERR).
Selain itu pemerintah kota telah menyelesaikan pembangunan Jalan Lingkar Dalam Timur (Middle East Ring Road / MERR), yaitu jalan lingkar sepanjang 10,98 km antara daerah Kenjeran hingga Tambak Sumur yang menghubungkan antara Jembatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda; serta Jembatan Suroboyo yang melintang di atas laut sepanjang 780 meter yang menghubungkan kawasan Pantai Kenjeran, Sentra Ikan Bulak, dan Jalan Lingkar Dalam Timur untuk mengurangi kemacetan di wilayah Surabaya Timur dan Utara. Pemerintah kota juga mengintensifkan pembangunan gorong-gorong (box culvert) yang masif di Surabaya untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengantisipasi banjir. Pemerintah kota Surabaya juga tengah memulai pembangunan dua jalan lingkar baru, yakni Jalan Lingkar Luar Timur (Outer East Ring Road / OERR) sepanjang 17 km antara daerah Kenjeran hingga Gunung Anyar yang juga menghubungkan antara Jembatan Suramadu dan Bandara Internasional Juanda dan Jalan Lingkar Luar Barat (West Outer Ring Road / WORR) sepanjang 26,1 km antara daerah Romokalisari hingga Lakarsantri yang menghubungkan kawasan selatan Surabaya dengan Terminal Pelabuhan Teluk Lamong.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/0/04/Pohon_Tabebuya_Surabaya.jpg/200px-Pohon_Tabebuya_Surabaya.jpg 
Pedestrian di Jalan Embong Malang.
Selain membangun jalan lingkar, pemerintah kota juga segera memulai pembangunan jalan bawah tanah (underpass) di jalan Mayjen Sungkono dan Ahmad Yani, serta jalan layang (flyover) di jalan Ahmad Yani. Masalah banjir juga menjadi ancaman serius bagi warga kota. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, pemerintah kota telah membangun banyak rumah pompa yang tersebar di beberapa titik Surabaya di antaranya Mulyorejo dan Jemursari. Selain rumah pompa, pemerintah kota juga membangun banyak taman yang digunakan sebagai sumber resapan air sekaligus area berinteraksi warga, serta melakukan pembersihan dan perawatan sungai-sungai besar di Surabaya secara intensif. Untuk mengakomodir kebutuhan pejalan kaki dan wisatawan, pemerintah kota Surabaya membangun jalur sepeda di banyak jalan protokol di Surabaya, serta jalur pedestrian yang hampir merata di seluruh wilayah Surabaya.
Media
Televisi
Televisi terestrial
Di Surabaya terdapat beberapa stasiun televisi (siaran nasional & siaran lokal), seperti:
Kanal
Signal
Frekuensi
Nama
Jaringan
Nama Perusahaan
Pemilik
Status
Negara
21
471.250 MHz
Lokal
22
479.250 MHz
PT Trans TV Surabaya Jayapura
Nasional
23
487.250 MHz
Pustekkom
Lokal
24
495.250 MHz
PT Cakrawala Andalas Televisi Surabaya dan Samarinda
Nasional
26
511.250 MHz
Lembaga Penyiaran Publik TVRI
Lokal
28
527.250 MHz
PT Indosiar Surabaya Televisi
Nasional
30
543.250 MHz
PT RCTI Tiga
32
559.250 MHz
PT TPI Tiga
34
575.250 MHz
PT Elang Citra Perkasa
36
591.250 MHz
PT Surabaya Media Televisi
Lokal
37
599.250 MHz
Pustekkom
38
607.250 MHz
PT Matahari Nusantara Televisi
Nasional
40
623.250 MHz
PT Oxcy Media Televisi
42
639.250 MHz
PT Dakwah Inti Media
Lokal
44
655.250 MHz
PT Surabaya Televisi Indonesia
46
671.250 MHz
PT Bama Berita Sarana Televisi
48
671.250 MHz
PT Arek Surabaya Televisi Jatim
50
703.250 MHz
PT GTV Tiga
Nasional
52
719.250 MHz
PT Lativi Media Karya Surabaya dan Jambi
54
735.250 MHz
PT Media Televisi Lestari Satu
56
751.250 MHz
PT Trans 7 Surabaya Manado
58
767.250 MHz
PT Televisi Anak Surabaya
59
775.250 MHz
Lokal
60
783.250 MHz
PT Jawa Pos Media Televisi
62
799.250 MHz
PT Televisi Elang Medika Internasional
Nasional
Televisi berlangganan
Di Surabaya terdapat beberapa televisi berlangganan, seperti:
Radio
Di Surabaya terdapat beberapa stasiun radio bersiaran lokal, antara lain:
Frekuensi
Signal
Nama
Stasiun
585-KHz
Radio Programma 4
842-KHz
Radio Suara Al Iman
846-KHz
Radio Miniwati Pesona Indah
864-KHz
Radio Menara Tiga
1062-KHz
Radio Sangkakala
1116-KHz
Radio Carolina Arjuno
1152-KHz
Radio Yasmara
1188-KHz
Radio Swara Perak Jaya
1278-KHz
Radio Antariksa Radang
1350-KHz
Radio Gelora Surabaya
1404-KHz
Radio Suara Citrajaya Surabaya
1449-KHz
Radio Pertanian Wonocolo
1503-KHz
Radio Pendidikan Jawa Timur
1224-KHz
Radio Angkasa Bahana Citra
87.7 MHz
Colors Radio
88.1 MHz
Radio Kota
88.5 MHz
Radio Metro
88.9 MHz
Radio Smart
89.3 MHz
89.7 MHz
90.1 MHz
Radio Media
90.5 MHz
Radio Ampel Denta
90.9 MHz
Radio Global
91.3 MHz
Radio Suzana Surabaya
91.7 MHz
RRI Surabaya Channel 5
92.5 MHz
Radio Kosmonita
92.9 MHz
Radio B FM
93.3 MHz
Radio El Victor
93.8 MHz
Radio Suara Muslim Surabaya
94.4 MHz
Radio Suara Digital Surabaya
94.8 MHz
Radio Devina Jelita
95.2 MHz
Radio Programma 2
96.0 MHz
96.4 MHz
Radio Bahtera Yudha
96.8 MHz
Radio Programma 4
97.1 MHz
Radio Suara Masa Depan Cerah
97.6 MHz
98.0 MHz
98.8 MHz
Radio Musik Surabaya
99.2 MHz
Radio Programma 1
99.6 MHz
Radio She
100.0 MHz
100.5 MHz
101.1 MHz
Radio Istara
101.5 MHz
Radio Cakrawala
101.9 MHz
Radio Strato
102.7 MHz
Radio Suara Mahasiswa Turun Bekerja
103.1 MHz
103.5 MHz
Radio Wijaya
103.8 MHz
Radio Rajawali Megah (Primaradio)
104.3 MHz
Radio Bisnis Surabaya
PAS FM
104.7 MHz
105.1 MHz
Jeje Radio
105.9 MHz
Radio Era Bimasakti Selaras (EBS)
106.3 MHz
Radio Programma 3
RRI direlay dari Jl.Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta
106.7 MHz
Radio Merdeka
107.1 MHz
Radio Nafiri FM
107.3 MHz
Radio Suara Dering Edukasi
107.5 MHz
Radio Suara Akbar Surabaya
107.7 MHz
Radio TOC
107.9 MHz
Radio Suara An-Nida
Media cetak
Surat kabar
Di Surabaya juga terdapat beberapa surat kabar yang terbit di kota ini, antara lain:
Nama
Jenis
Jaringan
Perusahaan
Bahasa
Nasional
SINDOMedia
(melalui MNC)
Lokal
Media Delta Espe
Media Delta Espe
Surabaya Pagi
Surabaya Sore
Surabaya Sore
Surabaya Sore
Majalah
Sejumlah majalah diterbitkan di kota Surabaya antara lain:
Nama
Jenis
Bahasa
Majalah Mentari
Majalah Venus
Majalah Jayabaya
Majalah
Majalah Panyebar Semanga
Majalah Liberty
Eksis
Majalah Darmo Insight
Majalah Super Star
Majalah Fun
Majalah Ayo
Majalah Muzakki
Majalah Busted
Majalah Nurul
Majalah Hayat
Komunikasi/Pembayar Zakat
Majalah Uang
Majalah Lintas
Majalah Surabaya
Majalah Mayara
Keilmuan Islam
Majalah Penonton
Tabloid
Sejumlah tabloid yang diterbitkan di kota Surabaya antara lain:
Nama
Jenis
Bahasa
Tabloid Bunda
Tabloid Ultima
Tabloid Agrobis
Tabloid Komputek
Tabloid Gugat
Tabloid Kapuk
Tabloid Nurani
Tabloid Gloria
Tabloid Kisah Nyata
Tabloid Hobiku
Tabloid Gardenia
Tabloid Top Phone
Tabloid Probiz
Tabloid Niaga
Tabloid Diana
Tabloid Mega
Tabloid Penonton
Kuliner
Masakan
Surabaya memiliki sejumlah masakan khas, di antaranya:
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7e/Rawon_Setan.jpg/200px-Rawon_Setan.jpg 
Nasi Rawon.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/d/d6/Lontong_Balap.jpg/200px-Lontong_Balap.jpg 
Lontong Balap.
Salad
Surabaya memiliki sejumlah salad tradisional khas, di antaranya:
Jajanan
Surabaya memiliki sejumlah jajanan khas, di antaranya:
Minuman
Surabaya memiliki sejumlah minuman khas, di antaranya:
Rupa-Rupa
Musik dan hiburan
Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di Indonesia. Sejumlah grup musik besar yang berasal dari Surabaya antara lain Dewa 19; Padi; TICband; dan Boomerang, sedangkan penyanyi kelahiran Surabaya antara lain adalah Gisella Anastasia; Maia Estianty; Astrid Sartiasari; Ita Purnamasari; dan Joshua Suherman. Grup lawak Srimulat juga didirikan di Surabaya yang para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah ke Jakarta.
Tokoh Surabaya
Description: !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar tokoh Surabaya
Pahlawan nasional
Tokoh politik
Tokoh agama
Ilmuwan
Seniman
Selebriti
Atlet
Pengusaha
Jurnalis
Kota kembar
Kota-kota yang menjadi mitra kerjasama (kota kembar) dari kota Surabaya adalah:
Negara
Kota
Daerah
Referensi
2.     ^ M. C. Ricklefs, A History of Modern Indonesia since c. 1200, 2008
4.     ^ [1]
5.     ^ Hakim, Abdul (24 Agustus 2014). "50 anggota DPRD Surabaya dilantik". Antaranews.com.
8.     ^ "Perda No. 5 2006" (PDF). Diakses tanggal 2009-01-26.
14.^ [2]"website UNAIR"
15.^ [3]"website UNESA"
16.^ [4]"website ITS"
17.^ [5]"website UIN Sunan Ampel"
18.^ [6] IAIN Sunan Ampel Surabaya Resmi Jadi UIN
19.^ [7]"website PENS"
20.^ [8]"website PPNS"
21.^ [9]"website Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya"
22.^ [10]"website BP2IP Surabaya"
23.^ [11]"website ATKP Sby"
24.^ [12]"website STIKOM Surabaya"
25.^ [13]"website STIE Perbanas Surabaya"
26.^ [14] website STIKVINC/STIKES-RKZ"


Judul: AGEN FIFORLIF DI SURABAYA; Ditulis oleh Aisha; Rating Blog: 5 dari 5





Related Posts

close
FIFORLIF DIET DAN DETOX
AGEN FIFORLIF DI SURABAYA